• gambar
  • gambar

SELAMAT DATANG DI WEBSITE MTsN 1 KAPUAS TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA

Pencarian

Kontak Kami


MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 KAPUAS

NPSN :

Jl.Tambun Bungai No.49 Kuala Kapuas Kalteng


[email protected]

TLP :


          

Banner

Jajak Pendapat

Bagaimana pendapat anda mengenai web sekolah kami ?
Sangat bagus
Bagus
Kurang Bagus
  Lihat

Statistik


Total Hits : 214181
Pengunjung : 90337
Hari ini : 75
Hits hari ini : 340
Member Online : 0
IP : 216.73.216.127
Proxy : -
Browser : Gecko Mozilla

Status Member

Grup Tari MTsN 1 Kapuas  Terfavorit pada Festival Gibs




Kuala Kapuas  (Humas)   Grup Tari Sanggar Insani Bajenta MTsN 1 Kapuas berhasil menjadi yang terfavorit dalam ajang Coboy Town Festival Gibs belum lama tadi. Pada ajang Festival yang diselenggarakan oleh  Global Islamic Boarding School (GIBS) Kalimantan Selatan grup Tari Madrasah ini mengikuti festival tinggkat SMP/MTs, bersaing dengan grup tari dari berbagai sekolah yang ada di Kalimantan tengah dan Kalimantan Selatan.

     Kepala MTsN 1 Kapuas Arbainsyah, sangat mengapresiasi atas keberhasilan anak didiknya dalam ajang tersebut. Keberhasilan  itu menunjukan bahwa  anak didiknya mampu bersaing dan berkompetisi dengan  siswa lainnya dalam bidang seni tari.

     “Berlatih dan asah kemampuan dengan rajin dan tekun, agar dimasa yang akan datang dapat mengembangkan seni tari serta mampu berkiprah dalam lingkungan masyarakat,” harap Arbainsyah.

     Sementara itu pada even Festival Gibs, Sanggar Insani Bajenta MTsN 1 Kapuas menampilkan tujuh orang penari yakni, Amyra Syifania Khairunnisa Ghassani, Nor Azkiya Asmiati, Nadia Vania,  Callista, Rahil Imtiyaz, Dwi Rahmiyati Assyifa, Naufa Ulya Dwi Putri, Nayla Amalia didampingi oleh guru pembimbing Annisa Rusida Fitriani,  Mila Karmila serta Pandi Surahman.

     Tarian yang ditampilkan menurut Pandi Surahman,  menceritakan  tentang Pusaka Dohong Nyai Undang, yang terkenal dengan nama Dohong Raca Hulang Jela Bapulang Kayu Nyilu. Dohong  oleh kaum wanita dayak digunakan untuk menjaga kehormatan, martabat, serta harga diri seorang wanita Dayak.

      “Gerakan yang digunakan  berpijak pada tari tradisional Kalimantan Tengah, serta diperkaya dengan  tari kreasi baru. Melalui tarian ini merupakan upaya untuk melestarikan Dohong di masyarakat khususnya Kabupaten Kapuas,” pungkas Pandi Surahman (Andg)

 

 

 



Share This Post To :




Kembali ke Atas


Berita Lainnya :





   Kembali ke Atas