• gambar
  • gambar

SELAMAT DATANG DI WEBSITE MTsN 1 KAPUAS TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA

Pencarian

Kontak Kami


MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 KAPUAS

NPSN :

Jl.Tambun Bungai No.49 Kuala Kapuas Kalteng


[email protected]

TLP :


          

Banner

Jajak Pendapat

Bagaimana pendapat anda mengenai web sekolah kami ?
Sangat bagus
Bagus
Kurang Bagus
  Lihat

Statistik


Total Hits : 213936
Pengunjung : 90282
Hari ini : 20
Hits hari ini : 95
Member Online : 0
IP : 216.73.216.127
Proxy : -
Browser : Gecko Mozilla

Status Member

Grup Tari MTsN 1 Kapuas  Juara II pada Festival Gibs




Kuala Kapuas  (Humas)   Grup Tari Sanggar Insani Bajenta MTsN 1 Kapuas berhasil menjadi Juara II dalam ajang Festival Gibs belum lama tadi. Pada ajang Festival yang diselenggarakan oleh  Global Islamic Boarding School (GIBS) Kalimantan Selatan grup Tari Madrasah ini mengikuti festival tinggkat SMP/MTs, bersaing dengan grup tari dari berbagai sekolah yang ada di Kalimantan.

     Kepala MTsN 1 Kapuas Arbainsyah, sangat mengapresiasi atas keberhasilan anak didiknya dalam ajang tersebut. Keberhasilan  itu menunjukan bahwa  anak didiknya mampu bersaing dan berkompetisi dengan  siswa lainnya dalam bidang seni tari.

     “Berlatih dan asah kemampuan dengan rajin dan tekun, agar dimasa yang akan datang dapat mengembangkan seni tari serta mampu berkiprah dalam lingkungan masyarakat,” harap Arbainsyah.

     Sementara itu pada even Festival Gibs, Sanggar Insani Bajenta MTsN 1 Kapuas menampilkan 5 orang penari yakni,  Amyra Syifania, Nor Hafizah, Hardina Fahra, Chyla Anaya, dan Hanifa Ahla didampingi oleh guru pembimbing Annisa Rusida Fitriani,  Mila Karmila serta Pandi Surahman.

     Tarian yang ditampilkan menurut para tim pelatih menceritakan tentang kehidupan lima orang bersaudara yang semuanya perempuan, saat mulai beranjak dewasa mereka tidak suka dengan adik bungsunya. Hampir setiap hari keempat saudara tersebut memperlakukan adik bungsunya dengan kasar dan tidak memberikan kasih sayang selayaknya kaka kepada adik. Singkat cerita sang adik merasa sakit hati atas perlakuan ke empat saudaranya sehingga melakukan ritual pemanggilan “Bahutai” untuk menyingkirkan keempat saudaranya tersebut karena perlakuan mereka terhadapnya.

Bahutai merupakan hewan mitologi yang berbentuk anjing gaib dalam kepercayaan Masyarakat Dayak ngaju, dimana si pemilik dapat memanggilnya dengan ritual untuk menyerang orang yang tidak disukai. Legenda ini masih dipercaya oleh Masyarakat Dayak. Pambelum jituh akan sarita perendeng kawan je tundah kula. Akan pangingat belum tu dunia kapapa atei ela imbit matei. Pungkas para pelatih (Econ).



Share This Post To :




Kembali ke Atas


Berita Lainnya :





   Kembali ke Atas